Tingkatan Kemursyidan menurut Syaikh Akbar Muhamamd Fathurrahman

  • Rizal Fauzi Ma'had Aly Idrisiyyah
Keywords: Syaikh Tarbiyah, Syaikh Talqin, dan Syaikh Tazkiyah

Abstract

Mursyid merupakan rukun sentral dalam suatu Tarekat Muktabarah. Mursyid tersebar diberbagai negara dengan ragam tarekat, seperti Qadiriyah, Syadziliyah, Idrisiyyah, dan lainnya. Setiap pendiri Tarekat diyakini sebagai mursyid yang kamil mukamil (sempurna dan menyempurnakan murid) adalah suatu martabat kemursyidan yang tertinggi setiap zaman yang hanya ditempati oleh satu mursyid dalam suatu zaman untuk seluruh dunia. Adapun mursyid yang melanjutkannya ada yang menduduki kemursyidan seperti mursyid yang awal atau bisa menduduki kemursyidan dibawahnya. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti martabat-martabat kemursyidan yang tersebar dipenjuru dunia sebagai pewaris para Nabi yang jumlahnya banyak, sedangkan Mursyid yang menjadi wakil Rasulillah Saw hanya satu pada zamannya. Kemudian meneliti persyaratan-persyaratan kemursyidan dari beberapa tingkatan kemursyidan, dan juga menjelaskan kualivikasi mursyid dari setiap tingkatannya. Metode penelitian yang digunakan adalaah kualitatif deskriptif dengan mengkaji kajian atau buku-buku karya Syaikh Akbar Muhammad Fathurrahman. Ia adalah Mursyid Tarekat Idrisiyyah Indonesia yang memiliki gagasan bahwa mursyid adalah wali Allah yang mendapatkan tugas membimbing dari mursyid sebelumnya karena telah memenuhi kualifikasi kemursyidan dan layak membimbing murid kepada Allah. Kesimpulannya martabat kemursyidan tertinggi disebut dengan istilah Mursyid kamil mukammil, atau Syaikh tarbiyah, atau khalifah Rasulillah Saw, dengan tingkat kewalian yaitu Quthbul Aqthab atau Sulthan al-Auliya, yaitu pemimpin para wali Allah pada zamannya. Setelah mendapatkan mandat dan izin membimbing dari mursyid sebelumnya maka mendapatkan pengakuan dari ruhani Rasulullah sebagai wakilnya, dan ia mendapatkan misi-misi atau mendapatkan talqin dan ijazah wirid-wirid dari Nabi Saw. Sedangkan mursyid dibawahnya hanya mendapatkan izin dari mursyid sebelumnya sebagai mursyid tidak mendapatkan penguatan dari ruhani Rasulillah Saw sebagai wakilnya. Istilah bagi mursyid dibawahnya disesuaikan dengan keahlian yang dimilikinya. Mursyid yang hanya mampu mentalqinkan dzikir disebut Syaikh talqin, yang mampu selain mentalqinkan juga mampu mentazkiyah murid maka disebut syaikh tazkiyah, ada yang memiliki tiga kemampuan selain taqin dan tazkiyah yaitu tarbiyah ruhiyah dan ini yang tertinggi maka ia disebut syaikh tarbiyah atau murabbirruh, atau disebut kamil mukammil. Bahkan menguasai ilmu syariah dengan baik, ilmu makrifat dan hakikat yang sempurna juga metode dan media tarbiyah yang lengkap

References

‘Abdullah al-Haddad, Risalah Adab Suluk al-Murid, (Mesir: Babil Halabi), 2000.
Abdul Hakim Hassan, at-Tasawuf fi Syi’ril ‘Arab, (ar-Risalah), 1954
Abdul Hayy al-Husani, At-Tsiqafah al-Islamiyah fi al-Hindi, (Hindawi), 2014
Abdul Qadir al-Jailani, Adab as Suluk Syekh Abdul Qadir al Jailani, (Dar Sanabil: Damaskus), 1995.
‘Abdul Qadir Isa, Haqa`iq ‘an at-Tasawuf, (Dar L-‘Irfan: Suriya), 2021.
‘Abdul Wahhab asy-Sya’rani, al-Anwar al-Qudsiyah fi Ma’rifati Qawa`id ash-Shufiyah, (Bairut: Al-Maktabh al-‘Ilmiyah), 2014.
--------------------------------------, al-Kibrit al-Ahmar fi bayani ‘Ulum asy-Syaikh al-Akbar, (Dar al-Kutub al-‘Ilmiyah: Bairut), 1998.
‘Abdurrahman asy-Syarqawi, Ibn Taimiyyah al-Faqih al-Mu’adzdzab, (Dar asy-Syuruq: Kaira), 1990
Abi Zakariya Yahya Syaraf an-Nawawi, Syarah al-Maqashid an-Nawawiyah, (Darr al-Basya`ir: Bairut), 1983.
Aboe Bakar Atjeh, Pengantar Sejarah Shufi dan Tasawuf, (Solo: Ramadhani), 1984.
Abul Hasan as-Syadzili, Risalah al-Amin fil wushul li Rabbil ‘Alamiin, Darul Haqiqah: Mesir) 2008.
Ahmad Ibn al-Mubarak, Ibriz Dzahab li Kalami Sayidi ‘Abdil Aziz ad-Dabagh, (Dar al-Afaq al-‘Arabiyah: Kairo) 2010
Amin al-Kurdi, Tanwir al-Qulub fi Mu’amalati ‘Allamil Ghuyub, hlm. (Halb: Darul Qalam al-‘Arabiy), 1991.
Muhammad Fathurrahman, Tasawuf berkarakter SIMPATIK, (Mawahib: Tasikmlaaya), 2020.
--------------------------------------,ad-Dalail, (Mawahib: Tasikmlaaya), 2020.
Salim B. Pili, Al-Idrisiyyah Sejarah dan Ajarannya, (Tasikmalaya: Yayasan Al-Idrisiyyah), 1998
Published
2024-03-31
How to Cite
Fauzi, R. (2024). Tingkatan Kemursyidan menurut Syaikh Akbar Muhamamd Fathurrahman. Hikamia: Jurnal Pemikiran Tasawuf Dan Peradaban Islam, 4(1), 22-32. https://doi.org/10.58572/hkm.v4i1.69