Al-Amrādh Al-Qalbiyyah Dan Terapinya Dalam Ilmu Tasawuf

  • Rizal Fauzi Ma'had Aly Idrisiyyah
Keywords: Al-Amrādh al-Qalbiyyah, Terapi, Qalbun Salīm

Abstract

Qalbumengandungsifat-sifat Rabbani, sebagai pusat kehendak manusia, sebagaimana jiwa pusat dari karakter atau sifat dan akal pusat berpikir bagi manusia. Karakter dibentuk dari kehendak yang berulang-ulang demikian pula berpikir sebagai upaya mewu-judkan kehendak dari qalbu. Sehingga qalbu pusat dan bagaikan raja dalam diri manusia. Akan tetapi apabila qalbu mengalami sakit dan lemah maka syahwat nafsulah yang menguasai hati sehingga muncul sifat-sifat yang negatif danpikiran-pikiran yang jahat dan busuk. Apa yang dimaksud dengan qalbu yang sakit,apa saja penyakit qalb, dan bagaimana terapi penyembuhannya dalam ilmu tasawuf? Inilah rumusan permasalahan yang akan dijawab dalam tulisan ini. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik dengan sumber data dari kepustakaan. Fungsi utama qalbu adalah sebagai alat penghubung atau dzikir hambakepada Allah SWT. Hati yang selalu menghadap kepada Allah akan mendapatkan limpahan petunjuk, rahmat, dan penjagaan dari berbagai keburukan. Ada empat sumber penyakit hati yang menja-di ujian terbesar manusia, dan menjadi sorotan utama para ahli tasawuf. Empat sumber penyakit hati adalah dunia, kehidupan danmaterinya, makhluk, syaithan, dan syahwat nafs. Tujuan dari penu-lisan ini adalah menyajikan pembahasan tentang makna qalbu, penyakitnya, dan terapinya dalamilmu tasawuf. Sehingga diharap-kan setiap insan dapat mengenali kondisi hatinya. Kemudian tergerak untuk mencari tabib dan obat untuk penyembuhan qalbu-nya.Karena selain para Nabi dan yang menjadi pewaris sejatinya akan mudah terjangkit penyakit qalbu. Mudah-mudahan berawal dari qalbu-qalbu yang sehat(qalbunsalīm), akan tercipta peradab-anI slam yang dijanjikan oleh Nabi Saw diakhir zaman.

References

Abu Hamid al-Ghazali, Ihya ‘Ulum ad-Din, Indonesia: Dar al-Ihya wa al-Kutub al-‘Arabiyah, jilid 3,
t.t.
‘Abdul Wahhab asy-Sya’rani, al-Anwar al-Qudsiyah fi Ma’rifati Qawa`id ash-Shufiyah, (Bairut: Al- Maktabh al-‘Ilmiyah), 2014.
Azyumardi Azra, Ensiklopedi Tasawuf, (Bandung: Angkasa), 2008. E.Koswara, Teori-teori Kepribadian, Bandung: P.T. Erisco, 1991.
Ibn ‘Atha`illah a-Sakandari, Hikam, Indonesia: al-Haramain, 2001.
Ibn Rajab, Jami’ al-‘Ulum wa al-Hikam, (Bairut: Mu`assasah ar-Risalah), 1999. Ibn Qayyim, Madarij as-Salikin, (Bairut: Darul Makrifat), 1975.
Mahmud al-Alusi Al-Baghdadi, Ruhul Ma’aniy, (Beirut: Daru Ihya'it Turots Al-Arobi), 1981. Fathurrahman Muhhamad, Tasawuf Berkarakter SIMPATIK, Jakarta: Mawahib, 2020.
Mustafa Fahmi, al-Insan wa Sihhat al-Nafs, Kairo: Maktabah al-Mishri, 1965.
Published
2022-09-23
Section
Articles